Jumat, 15 Februari 2013


BAB I
USAHA WARNET

Berikut adalah gambaran perhitungan bisnis usaha Warnet dan prospeknya saat ini. Ilustrasinya sendiri kami ambil dari warnet yang kai kelola selama ini.   

JENIS WARNET

  1. Warnet Games
Pada dasarnya warnet games memerlukan sumber daya dan kelengkapan komputer yang cukup tinggi. Hampir seluruh komponen seperti Video Graphic, Memori, Harddisk, dan prosessor harus mendapat perhatian khusus dan kerap harus diupgrade mengikuti perkembangan dan trend games yang tersedia. Keuntungannya, warnet games tidak memerlukan kecakapan khusus untuk mengelola dan melayani pelanggan, karena hanya program-program games saja yang tersedia.

Disarankan: Gunakan ISP yang berorientasi akses Internet lokal (IIX).
Nilai plus: Cepat balik modal, apalagi jika buka 24 jam
Nilai minus: Games harus sering di update karena setiap minggu ada patch baru dari provider games

I T E M S    RECOMENDED
Prosesor Dual Core 2.2 Ghz/1 GB DDR2/Harddisk 160 GB/VGA 512 MB
Monitor clients 17 LCD GTC


  1. Warnet Browsing
  2. Warnet Games dan Brwosing

A.    JENIS AKSES WARNET

1. Jalur kabel telepon/ADSL, contohnya Telkom Speedy (sudah tersedia paket multispeed untuk warnet)
2. Jalur fiber optik, contohnya lewat layanan TV berlangganan TV Kabel seperti Fastnet (tidak semua wilayah tercakup jaringan).
3. Jalur Wireless menggunakan antena yang dibeli sendiri untuk menangkap sinyal (biayanya biasanya lebih mahal)

B.     JENIS LAYANAN WARNET

1. Internet (browsing, chatting, email)
2. Printing
3. Scanning
4. Jasa ketikan
5. Burning/copy data CD/DVD
6. Penjualan : CD, DVD, Softdrink,Snack
7. Penjualan Pulsa
8. Penjualan Voucher Games


BAB II
ANALISA BISNIS WARNET


PERHITUNGAN LISTRIK

1 set komputer biasanya mengkonsumsi 110 watt. PLN menghitung pemakaian listrik dengan satuan kilo watt per hour (KWH) atau pemakaian kilowatt per jam dan dijual ke konsumen dengan harga Rp. 550/KWH . Jadi bila komputer dinyalakan selama 10 jam maka biayanya adalah:

Rp. 110x 20 jam = 2.200 watt = 2.20 KWH.

Jumlah yang harus dibayar:
 Rp. 550 x 2.20 KWH = Rp. 1.210

Bila 10 komputer digunakan selama 20 jam maka biaya yang harus dikeluarkan selama sehari adalah:
Rp. 1.210 x 10 = Rp. 12.100 dikalikan 30 hari hasilnya adalah Rp.  363.000.

Disamping komputer ada juga peralatan lain yang mesti dihitung, misalnya: lampu, kulkas, kipas angin atau AC.

Normalnya sebuah warnet yang menggunakan 10 komputer+LCD+Kulkas+AC adalah Rp. 700.000/bulan.


LABA BERSIH USAHA WARNET

Adalah penghasilan bulanan setelah dikurangi biaya operasional, biaya penyusutan dan sewa tempat usaha.

Biaya Operasional
Adalah biaya untuk menjalankan usaha warnet yang dikeluarkan secara rutin tiap bulan, diantaranya:
- Gaji karyawan
- Rekening PLN
- Biaya Akses Internet

Biaya Penyusutan
Komputer pada umumnya mengalami penyusutan dalam wantu tertentu. Untuk komputer, usia layak pakainya adalah 3 tahun. Jadi dalam 3 tahun, komputer dianggap sudah tidak memiliki harga jual lagi atau dihitung nol. Contoh perhitungannya, jika komputer dibeli seharga Rp. 3.000.000, maka biaya penyusutannya :

Rp. 3.000.000 : 36 bulan = Rp. 833.333.

Biaya Sewa Tempat
Biaya penyusutan semestinya termasuk biaya yang disisihkan karena merupakan modal awal yang digunakan untuk membangun warnet. Termasuk dalam hal ini adalah biaya sewa tempat. Misalnya biaya sewa tempat kita asumsikan adalah: Rp. 10.000.000/thn.
Maka tiap bulan pengurangan yang mesti kita masukkan dalam tabel adalah:
Rp. 15.000.000 : 12 bulan = Rp. 1.250.000

Pendapatan Bulanan
Warnet umumnya memiliki jam aktif yang berbeda-beda, untuk waktu buka umumnya adalah 12 jam/hari (buka jam 10.00 dan tutup jam 22.00). Bila dengan 10 komputer dan harga jual Rp. 3.000/jam maka keuntungan yang bisa diperkirakan adalah:

10 PC x Rp. 3.000/jam = Rp. 30.000 x 8 jam (perkirakan kepadatan pengunjung) = Rp. 240.000/hari

Jadi keuntungan per hari adalah Rp. 240.000/hari dan
Keuntungan per bulannya adalah Rp. 240.000 x 30 = Rp. 7.200.000


TABEL ANALISA BISNIS WARNET MENGGUNAKAN AKSES SPEEDY
No
JENIS PENGELUARAN + PENYUSUTAN BULANAN
Satuan
Total
1
Gaji karyawan
40,000/hari
1,200,000
2
ISP TELKOM SPEEDY Paket Games 1 MB
645,000+PPN
714,500
3
PLN 3.500 watt

700,000
4
Kertas print, tinta, dll.

200,000
5
Biaya penyusutan peralatan komputer

833,333
6
Biaya sewa tempat

1,250,000
Total Pengeluaran
4,897,833
No
JENIS PENDAPATAN BULANAN
Satuan
Total

Pendapatan bulanan Internet
300.000/hari
9,000,000

Pendapatan dari print
20.000/hari
600,000

Pendapatan dari snack
10.000/hari
300,000
Total Pendapatan
9,900,000
No
L A B A    BERSIH
Satuan
Total

Pendapatan

9,900,000

Pengeluaran

4,897,833
Total Laba Bersih
5,002,167


PERHITUNGAN BEP
BEP atau Break Even Point atau Titik Impas atau bahasa dagangnya “Balik Modal” adalah perhitungan analisa untuk menghitung modal awal yang kembali selama usaha berjalan.

Misalnya total biaya awal Investasi secara keseluruhan adalah Rp. 40.000.000, maka perhitungan BEP adalah Investasi dibagi laba bersih bulanan.  Ilustrasinya adalah:
BEP = Rp. 40.000.000 : 3.207.167 = 12,4 Bulan.

Jadi Balik Modal Warnet akan terjadi kira-kira selama 12 bulanan (setahun lebih dikit).







Inilah tips dalam menentukan komputer server untuk warnet :

1. Pilih server yang bersifat scalable dan lengkapi dengan memori yang
besar untuk memungkinkan berbagi resources (program, printer, cd, data,
internet, dll) secara cepat. Untuk prosesornya tidak masalah baik Intel
<http://www.rudytarigan.com/bedah-komputer/periksa-keaslian-prosessor-intel-anda.html>
atau AMD.

2. Pilih komputer yang tangguh baik dalam masa beroperasinya maupun umur
komponen-komponennya.  Beli pc desktop memang jauh lebih murah dari
komputer yang memang dirancang sebagai server. Membeli server beneran
malah lebih baik, seperti produk ini
<http://www.rainerserver.net/?section=content&id=0004>.

3. Tempatkan di posisi yang baik dan nyaman dan aman untuk digunakan.
Kalau perlu disain ruangan agar meminimalisir debu yang masuk ke lokasi
server. Juga jaga agar orang-orang yang tidak berkepentingan dapat
mengakses dengan mudah lokasi server. Perhatikan juga agar disekitar
server bebas medan magnet, medan listrik atau bebas getaran.
Diperhatikan juga bebas Asap.

4. Beli UPS yang handal. Pokoknya jangan percayakan consumer electronic
Anda sepenuhnya pada PLN. Kejutan listrik atau pemadaman dalam waktu
singkat, atau gejala seputar listrik lainnya mengakibatkan kerusakan
pada peralatan elektronik yang perlu diwaspadai. Ketidakseimbangan
dibawah 5% saja dapat mengakibatkan kinerja mesin yang sedang beroperasi
bertambah hingga 18% dari keadaan normal.

5.      Lengkapi dengan kipas yang cukup.


Seri Membuat Warnet : Memilih Billing System Warnet yang Baik

“Billing system bukan saja berfungsi sebagai mesin pencatat dan
penghitung aktivitas usaha rental komputer seperti Warnet. Kebutuhan
akan fitur yang multi fungsi membuat sebuah *billing system warnet*
harus mampu bekerja layaknya seorang manager yang handal”.

Apakah Anda harus mengawasi Warnet anda setiap saat?  Disebabkan masih
menggunakan sistem manual.  Atau software yang Anda gunakan tidak
memiliki kemampuan untuk memberikan hasil output yang optimal dalam
me-manage usaha Anda. Untuk  memilih software yang tepat dalam mengatasi
segala permasalahan sekitar pengelolaan warnet paling tidak billling
sistim yang baik harus memiliki kriteria seperti dibawah ini :

   1. Memiliki kemampuan web based technology. Cyber monitor sendiri
      merupakan suatu sistem pengaturan profesional, monitoring dan
      sistem manajemen untuk warnet atau institusi lain yang menyediakan
      komputer untuk penggunaan publik.   Dalam hal ini kita mendasarkan
      teknologi Cyber Monitor dengan web sepenuhnya.  Dengan web yang
      self-documented,  cyber monitor bekerja berdasarkan alat
      penghubung yang dapat mengatur keamanan serta penagihan dan
      laporan yang diperlukan melalui browser dari/dimanapun.
   2. ‘/Njelimet/ dalam hal report.  Laporan adalah sesuatu yang vital
      di dalam me-manage warnet.  Laporan berhubungan dengan perubahan,
      pelanggan, jam, hari kerja, pendapatan dan pemakaian client.
      Banyak billing yang sudah mampu mengerjakan pekerjaan ini dengan
      sangat baik.
   3. Memiliki /fitur income protection/. Laporan penggunaan tiap
      client.  Pemakaian tiap work-stasiun yang melindungi seluruh data
      transaksi serta mengkombinasikan dengan proses penagihan yang
      dapat di kontrol.
   4. /Centralized management/ yang tangguh. Manajemen yang mampu
      memonitor seluruh aktivitas jaringan dari satu tempat,
      melaksanakan eksekusi di seluruh work-station dengan cepat dan tepat.
   5. /Security profiles/ yang otoritas. Dimana kita dapat menetapkan
      sistem keamanan work-station untuk seluruh aktivitas work-stasiun
      dari satu tempat. Dan tidak hanya itu. Dengan konsep sistem
      keamanan otoritas, kita memiliki pilihan keamanan berbeda untuk
      tiap kelompok berdasar aktivitas work-station.
   6. /Auto backup dan auto connection/.  Menjadi guard seperti layaknya
      sebuah UPS yang dapat menggantikan tugas sementara saat situasi
      diluar normal.  Data pun otomatis dapat tersimpan dengan aman
      tanpa khawatir hilang.
   7. Audit Transaksi.  Mampu melihat dengan optimal seluruh laporan dan
      proses yang terkait di dalamnya sebagai bahan edit sekaligus
      sebagai bahan laporan untuk melihat distribusi pemakaian warnet
      oleh pelanggan berdasar pemakaiannya.
   8. /Ease To Customize/, Kemudahan dalam mengkonfigurasikan perangkat
      lunak menurut selera berdasar pilihan yang disediakan.
   9. /Low maintenance/.  Adanya sistem perhitungan paling tidak
      mengurangi ketergantungan dari beban yang terjadi akibat machine
      error.  Billing dengan sendirinya dapat merawat lingkungan sekitar
      tempat tinggalnya secara otomatis.
  10. /Server virusses resist/. Mampu melindungi seluruh komponen server
      yang rentan dari interfensi virus baik yang lansung maupun tidak
      langsung.

Billing yang baik juga tak selalu harus mahal dan buatan luar.  Malah
billing system buatan anak negeri terkadang memiliki keunggulan dari
software impor.  Billing sederhana malah dapat dibuat dengan menggunakan
program excel.

Yang terpenting dari kesemuanya adalah software yang dipilih dapat
membantu untuk me-/manaje/ warnet dengan sempurna, cepat serta terjamin.
Tidak jadi masalah seberapa besar warnet yang kita miliki.   Karena pada
dasarnya software memang dirancang untuk membantu menangani persoalan
bagi pengusaha warnet, operator maupun pelanggan.  Tugas utama *software
billing warnet* ini adalah untuk menyediakan operator dan pelanggan
suatu informasi penagihan dan pemilihan waktu akurat setiap saat.
                                                                                                             


Apa saja yang perlu disiapkan untuk mendirikan sebuah Warnet? Untuk
sampai benar-benar layak dan siap beroperasi, tentu perlu konsultasi
serius dengan mereka yang berpengalaman (atau, barangkali sudah ada
profesi “konsultan Warnet”?). Di tulisan ini hanya beberapa pertimbangan
yang saya amati di lapangan dan dengar dari salah satu teman pengelola
Warnet.

Pemilihan lokasi

Sebagian pihak menyebut bahwa berlokasi dekat dengan kegiatan mahasiswa
menguntungkan bagi Warnet. Contoh: di Simpang Dago, Bandung, yang tidak
jauh dari kampus ITB, ada sebuah Warnet besar yang juga punya cabang di
Jatinangor, lingkungan kampus ramai di daerah Bandung Timur. Begitu pula
di seputar Jalan Tamansari, Bandung, yang dekat dengan kampus Unisba dan
Unpas. Demikian halnya Warnet yang konon terbesar di Kota Jember berada
di daerah Tegalboto, kawasan kampus Universitas Negeri Jember.

Kendati demikian, pengakuan berbeda dari teman yang saya sebut sebagai
pengelola Warnet di atas: lokasi Warnetnya justru bukan di lingkungan
mahasiswa namun salah satu keuntungan menurutnya, “Tidak ada musim sepi
karena liburan.” Sepengetahuan saya memang ada beberapa kampus yang
menjadi sepi pada saat liburan karena ditinggal banyak mahasiswa pulang
kampung atau berlibur. Namun ada pengecualian: kampus yang memiliki
banyak mahasiswa dari kota yang jauh relatif tidak menjadi sepi terlalu
drastis pada masa liburan — faktor ongkos pulang kampung.

Alternatif pengunjung lain adalah kelompok pekerja. Sudah mulai ada
orang-orang yang mendatangi Warnet untuk bekerja secara /remote/. Saya
baru mencoba cara seperti ini untuk pekerjaan pribadi, mengurus situs
Web. Salah satu tulisan di situs ini saya ketik di sebuah Warnet di
Jember (menggunakan Notepad di Windows XP, duh!). Pun waktu harus
mengunjungi Medan selama tiga hari
<http://direktif.web.id/arc/2005/11/boks-pengunjung-warnet>, saya pilih
Warnet yang dekat dengan hotel untuk tetap bersentuhan dengan “jejaring
sosial” dunia maya yang merupakan bagian dari pekerjaan pribadi.


      Jumlah komputer

Investasi komputer dalam jumlah banyak adalah faktor penting berikutnya.
Selain tingkat utilisasi pemakaian koneksi Internet lebih tinggi, jumlah
komputer yang memadai akan menghindarkan pengunjung dari menunggu
terlalu lama atau meninggalkan Warnet. Saya pernah mengunjungi Warnet
dengan tiga ruangan penuh pengunjung: satu untuk akses Internet, satu
penuh dengan maniak pemain /online game/, dan satu lagi gabungan antara
permainan /online/ dan pengetikan skripsi. Pada saat saya pergi dari
lokasi, pukul tiga lebih dini hari, ketiga ruangan tersebut masih
terang-benderang dan pengunjung asyik melototi komputer sebagian dengan
telinga tertutup /headphone/.

Konsekuensi jumlah komputer ini diikuti oleh investasi yang lebih besar
untuk ongkos koneksi Internet. Salah satu Warnet besar di Bandung adalah
pelanggan peringkat atas di PJI dan berbeda dengan Warnet kecil yang
menjual ulang koneksi Internet ke “tetangga sekitarnya”, Warnet besar
ini menyedot habis lebar pita koneksi.

Jumlah sekitar 20 buah komputer memadai untuk Warnet yang datang dengan
modal memadai, sedangkan jika memang hoki, berawal dengan 40 buah
komputer pun pengunjung antri!

/Saya pilih dua poin di atas terlebih dulu agar artikel ini tidak
terlalu panjang. Pertimbangan berikutnya akan saya tulis pada entri
mendatang. Koreksi dan tambahan sila dikemukakan lewat komentar entri
ini. Sumber lain yang sering membahas seputar bisnis Warnet secara
praktis adalah /mailing list/ Asosiasi Warnet
<http://groups.yahoo.com/group/asosiasi-warnet>./


investasi software jg penting pak ..

tidak bisa dipungkiri pengunjung masih doyan Windows . Plus kita dapat
fasilitas online gaming yang sebagian besar berbasis windows . Juga
diperhatikan investasi software lain seperti antivirus , deepfreeze ,
billing . Kalau ditambah investasi ini .. akan melonjak modal awal kita

Lokasi mempengaruhi tipe usernya pak . Misalnya , warnet di Buah Batu yg
notabene dekat kampus STTTelkom paling banyak digunakan untuk
download2.Biasalah tugas . Paling ideal kalau lokasi itu mixed . Seperti
di simpang Dukomsel , dekat ITB dan dekat lokasi gaul . Jadi kalau siang
rame buat chatting .. kalau malam buat download :D

Jumlah komputer juga mempengaruhi kenyamanan browsing . Dulu saya betah
di sebuah warnet karena cepat browsingna . Begitu komputernya
ditambah..well you can kiss me goodbye :D . Terpaksa cari waktu sepi
untuk browsing misalnya subuh2
Kayanya klo mao buka warnet yang bisa rame trus sampe malem. kita bisa
ngebanyakin game2 online nya aja soalnya dari survey dikatakan para
maniak game bisa main ataupun online rata2 minimum 3 jam sehari, bahkan
bisa main sampai 10 jam sehari. coba kita bayangkan, keuntungan kita
jika membuka warnet game online.
Utk Sion (no. 4), yang paling penting dari membuat usaha adalah pasar.
Kalau mau membuat warnet di lokasi yang orang-orangnya awam terhadap
teknologi internet, ya pasti susah. Walau punya niat luhur (membuat
penetrasi ke masyarakat supaya melek internet), tapi mau ga mau musti
siap gigit jari utk beberapa bulan pertama, kecuali jika Anda siap
dengan promosi gede-gedean supaya gimana caranya orang2 tertarik utk
masuk ke warnet Anda.
Menurutku, dalam pendirian warnet atau ingin membuka usaha warnet, yg
hrus diutamakan lingungan dimana usaha ini akan berjalan/berdiri, dengan
kata lain dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan hal-hal yg
dianggap negatif dalam pandangan masyarakat awam. seperti contohnya di
kotaku, dmana masyarakat memandang internet itu sesuatu hal yang
negatif, karena seringnya pemberitaan di media electronik tentang
kejahatan2 yang ditimbulkan dari internet dan timbul pemikiran bahwa
internet yang menjembatani hal-hal asusila/ pornografi.

Saya seia sependapat dengan komentar anjas adzee, dalam usaha warnet
adalah yang harus diperhatikan faktor lingkungan, ada baiknya berdiri di
lingkungan mahasiswa atau masyarakat berpendidikan yang butuh dengan
akses internet dalam pekerjaannya.misalkan perkantoran/bank atau kata
lain berdiri di tengah masyarakat maju.
mudah saja membikin warnet yang paling penting membentuk pasar,kunci dan
inti warnet itu sukses adalah di properti.saya usulkan jangan buka
warnet selagi properti itu menyewa sebisa mungkin beli,karna dimana
warnet itu memakai tehnologi tren masa kini maka itulah yang ramai
user.untuk memilih tempat bukan hanya lingkungan kampus yg ramai, tapi
pilih tempat dimana disitu banyak warnet yang sudah berdiri jangan takut
kalah atau sepi, justru ada warnet banyak disitu pasar sudah terbentuk.
tinggal kita gimana cara dalam pelayanan untuk menarik user banyak.itu
aja sekilas pengalaman saya masalah bisnis warnet.dan masih banyak trik
dan tip jitu untuk menarik pasar.

Manfaatkan Komputer Lama

Seringkali kita bingung, ketika akan membeli komputer baru...
pertanyaan yang muncul di benak kita : "Komputer lamaku mau diapakan?"
Kalo dijual... pasti dijual murah sekali...
kita akan teringat.. empat tahun lalu ketika baru membeli komputer
tersebut...
pada saat itu komputer Pentium I merupakan komputer paling cangih!
Harganya juga tidak main-main... paling murah juga masih tiga-empat jutaan
sekarang kalo kita tawarkan kepada toko-toko paling banter cuman dihargai
satu-dua jutaan!
Makanya kita bakal tidak tega (rugiiiiiii!!!)

Alternatif lain... daripada dijual murah.. lebih baik kalo tetap digunakan.
Bukankah lebih bagus kalo komputer tersebut dipakai adik kita yang baru
mulai mengenal komputer.. kalo cuman sekedar mengerjakan tugas sekolahan
dengan MS Word atau Excel 97, pasti lebih dari cukup!
Setelah kita membulatkan hati (dan mengosongkan celengan).. maka kita
membeli komputer baru yang lebih canggih
ya... sebutlah Pentium III atau Pentium 4 lengkap dengan multimedia dan
modem untuk mengakes internet.

Ketika kita sedang asyik chatting atau download lagu mp3 dari internet
dengan komputer
baru tersebut.. datanglah adik kita yang lugu.. "Kak, saya juga mau pakai
internet untuk cari bahan tugas sekolah... komputer lama kan tidak ada
modemnya..."
Well.. reseh juga kalo begini.. kan kita sudah kasih komputer lama kita
(ceritanya tadi sudah mengalah nih) ... tapi daripada si adik keluar
malam-malam ke warnet untuk mencari bahan tugas sekolahannya.. mending kita
pinjamkan komputer baru kita untuk dipakai browsing internet barang sejam..
dua jam... tiga jam.. eh eh.. kok malah si adik yang betah di depan komputer
baru kita? LoL...

Nah... daripada bergantian memakai komputer yang sama untuk akses internet,
ada cara lain yang lebih bagus untuk berbagi akses internet secara
bersamaan... namanya Internet Connection Sharing... sama persis dengan
prinsip kerja komputer-komputer di warnet. Dengan cara ini, maka komputer Si
Kakak menjadi gateway (pintu gerbang) internet atau istilah kerennya "server
internet" untuk komputer Si Adik. Jadi kita bisa tetap asyik chatting sambil
download lagu mp3 sementara di kamar sebelah si adik bisa tenang-tenang
browsing internet mencari bahan tugas sekolahannya tanpa harus ditunggui Si
Kakak yang menggerutu di belakangnya. Semuanya dengan biaya koneksi internet
yang sama dengan jika hanya komputer Si Kakak mengakses internet. Kalo
dihitung-hitung.. jadinya malah menguntungkan.. karena dengan biaya yang
dulunya untuk satu orang.. sekarang dua orang bisa mengakses internet secara
bersamaan dengan satu modem!

Prinsip ini juga berlaku untuk kantor kecil yang mulai berkembang.. ketika
dilakukan penambahan unit komputer seringkali juga dilakukan penambahan
modem + registrasi internet untuk setiap komputer baru. Padahal hal ini
sebenarnya tidak perlu dan terkesan boros, asalkan kita sudah mengerti
prinsip dasar dalam menghubungkan dua atau lebih komputer ke dalam sebuah
jaringan LAN (Lokal Area Network) maka setiap kali kita menambah komputer
maka kita cuma perlu menambahkan ethernet card (disebut juga sebagai LAN
card) dan seutas kabel UTP (disebut juga sebagai kabel Beilden) untuk
dihubungkan ke HUB.


Berikut di bawah ini adalah cara-cara praktis untuk menghubungkan dua atau
lebih komputer
agar bisa mengakes internet secara bersamaan, persis seperti di warnet.

Kita mulai dengan bahan-bahan yang dibutuhkan...
1. Sebuah komputer yang akan dijadikan gateway (pintu gerbang) internet
atau kerennya disebut "server internet". Karena kebanyakan dari kita sudah
"terlanjur cinta" dengan Microsoft Windows maka komputer gateway ini harus
menggunakan salah satu di antara ketiga sistem operasi berikut ini : Windows
98 Second Edition, Windows 2000, atau Windows Me.
2. CD Installer atau folder berisi master : Windows 98 Second Edition,
Windows
2000, atau Windows Me.
3. Satu atau lebih komputer yang akan dijadikan sebagai klien dengan
salah satu sistem operasi Windows 95, Windows 98, Microsoft Windows NT 4.0,
Windows 2000 atau Windows Me.
4. Sebuah modem yang terpasang pada komputer gateway.
5. Ethernet atau LAN card yang terpasang pada semua komputer (termasuk
pada komputer gateway dong!).
6. Kabel dan HUB.
Catatan khusus menyangkut kabel dan hub :
a. Secara praktis kita tidak akan membahas hal-hal rumit tentang
berbagai topologi jaringan.. maka kita langsung menggunakan topologi
star-hub yang paling
populer digunakan.
b. Jika kita hanya menghubungkan dua unit komputer, maka kita TIDAK
membutuhkan HUB.. cukup dengan seutas kabel UTP CROSS-OVER dan ethernet card
pada masing-masing kedua komputer.


Setelah semua komputer terhubung secara fisik dengan kabel UTP.. maka kita
mulai melakukan setting LAN.
Prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Setting TCP/IP pada semua komputer termasuk server.
Ketika kita sudah menginstall driver ethernet card dengan benar..
maka di layar dekstop akan muncul sebuah icon baru bernama "NETWORK
NEIGBORHOOD"
a. Klik-kanan icon "Network Neighborhood"
b. Properties - [Network] Configuration
c. Klik tombol File and Print Sharing...
Aktifkan "I want to be able to give others access to my files.
Aktifkan "I want to be able to give others access to print to my
printer(s)
d. Klik OK
e. Dalam installed network components : Klik TCP/IP -> NAMA ETHERNET
f. Klik Properties - IP Address
Specify an IP Address :
IP Address : 192.168.0.1
Subnet Mask : 255.255.255.0
g. Klik OK
---------
Catatan :
---------
Aturan dalam mengisi IP Address (Private Networking) :
1. Setiap komputer harus diberikan IP Address yang BERBEDA, mulai
dari 192.168.0.1 sampai maksimum 192.168.0.255, khusus untuk komputer
gateway internet HARUS diberikan IP Address 192.168.0.1 sedangkan komputer
berikutnya bisa dimulai dengan 192.168.0.2, 192.168.0.3... dst sampai dengan
192.168.0.255. Jadi angka yang berubah hanya digit yang terakhir.
2. Subnet Mask harus SAMA untuk semua komputer. Jadi semua komputer
harus diisikan Subnet Mask 255.255.255.0.
---------
h. Kita kembali ke [Network] Configuration
i. Tab [Network] Identification
Computer name : Server (atau Client, atau nama anda... harus BERBEDA
di setiap komputer)
Workgroup : elextra (atau nama group kesayangan anda... harus SAMA
di setiap komputer)
j. Klik OK

Nah... sekarang komputer akan minta untuk direstart...
sesudah komputer direstart maka kita akan mulai untuk setting Internet
Connection Sharing :
a. Klik Start - Settings - Control Panel - Add/Remove Programs - Windows
Setup
b. Klik "Internet Tools" kemudian klik Details...
c. Aktifkan "Internet Connection Sharing"
d. Klik OK kemudian Klik Apply.
e. Setelah itu Windows akan menginstall file-file yang diperlukan oleh
ICS (jika Windows meminta file-file, anda harus memasukkan CD Installer
Windows atau menunjukkan path ke folder master Windows, misalnya
D:\Master\Win98SE).
f. Muncul Internet Connection Sharing Wizard
g. Klik Next dua kali. - Welcome to the Internet Connection Wizard :
Gunakan pilihan ketiga "I want to set up my Internet Connection
manually, or I want to connect through a local area network (LAN)".
"How do you connect to the Internet?" - Pilih "I connect through a
phone line and a modem"
Choose modem - Select a modem to use to connect to the internet -
Isi dengan nama (merek) modem yang digunakan pada komputer gateway.
Kemudian kita mulai mengisi setting ISP yang akan digunakan : No
Telpon ISP (hilangkan tanda chek pada "Dial using the area code and country
code". Klik Advance untuk setting IP dan DNS jika dibutuhkan.
Isi User Name & Password . Jika password dikosongkan, akan muncul
peringatan bahwa anda tidak akan bisa terhubung tanpa mengisi password...
acuhkan saja.. pilih YES.
Connection Name : berikan nama koneksi, misalnya nama ISP.
Do you want to set up an Internet Mail account now - Pilih NO.
Finish.
Select network adapter : pilih nama (merek) ethernet card yang
digunakan.
Create a client configuration disk - tidak perlu, pilih CANCEL saja.
Restart komputer.
h. Start - Settings - Control Panel - Internet Options - Connection
Sharing...
General: aktifkan Enable Internet Connection Sharing
aktifkan Show Icon in Taskbar
Connect to the Internet using: Dial-up Adapter
Connect to my home networking using: nama (merek) ethernet.
Restart komputer.

Nah.. mudah kan? Sekarang anda sudah bisa menikmati Internet Connection
Sharing ala warnet di rumah!

Teknologi-teknologi akses Internet yang baru, seperti GPRS, WiFi
HotSpot, 3G, tetap menjadi barang mewah karena biaya untuk mengaksesnya
sangat mahal. Sebagai contoh, akses termurah dari mobile Internet adalah
Rp 2/kb. Dalam waktu 1 menit, Anda sudah bisa men-download sebesar 1 MB
yang berarti = Rp2000, bandingkan dengan biaya akses di warnet. Memang
benar, jika Anda hanya sekadar chatting, aksesnya akan murah. Namun,
apakah kita hanya melakukan chatting saja di Internet?

Semakin maraknya penggunaan Internet membuat para pebisnis atau investor
melirik peluang ini sebagai usaha yang menjanjikan. Tak hanya konsultan
atau pebisnis spesialis, pengusaha tanggung yang hanya memiliki modal
pas-pasan pun dapat membangun bisnis ini dengan segenap usaha penekanan
terhadap biaya.

Seperti yang kita ketahui bahwa investasi awal pada proyek yang
berhubungan dengan IT adalah investasi yang sangat besar. Investasi awal
yang ditanam pada pembangunan warnet ini meliputi pembuatan jaringan
serta instalasi perangkat keras dan perangkat lunak. Tidak ketinggalan
izin usaha yang merupakan poin penting, tapi sering terlupakan oleh para
pengusaha warnet.

CHIP mengunjungi beberapa warnet secara acak di Jakarta untuk
‘mengintip’ apa-apa saja yang dibutuhkan dalam membangun warnet,
kendala, dan beragam informasi yang patut disimak. Tak ketinggalan, CHIP
juga melakukan wawancara dengan Irwin Day dari Asosiasi Warnet Indonesia
(AWARI).

*Persiapan awal*
Bukan hanya dana yang diperlukan pada pembangunan warnet, rencana yang
matang dan tidak setengah-setengah perlu dipersiapkan dengan baik pula.
Biasanya, persiapan membangun warnet kurang lebih 3 bulan, mulai dari
pencarian tempat, pencarian SDM yang andal, pembelian alat-alat dan
perlengkapannya, pengurusan jasa provider untuk koneksi Internet, juga
pengurusan badan hukumnya.

Menggunakan jasa konsultan untuk membangun dan mengelola warnet sah saja
dilakukan sepanjang modal yang dimiliki mencakup untuk itu. Biasanya
jasa konsultan perlu digunakan selama tahun pertama operasional. Lebih
dari 1 tahun, pengusaha dapat lebih mandiri dalam pengelolaannya.

Namun, jika dana tidak memadai untuk pengeluaran ekstra jasa konsultan,
Anda tidak perlu berkecil hati. Membangun dan mengelola warnet dengan
usaha sendiri pun merupakan tantangan tersendiri.

Tempat (Sewa/Beli): merupakan biaya yang dikeluarkan selama warnet
berjalan meskipun renovasi seperti pengecetan ulang, pembersihan
ruangan, dan menaikkan daya listrik (bila diperlukan). Server :
Diusahakan memiliki spesifikasi yang lebih baik dari client. Server
dapat digabung dengan komputer kasir. Untuk client, dapat digunakan
komputer-komputer bekas dengan catatan, diperiksa dahulu secara keseluruhan.

Perangkat Jaringan: Hub/Switch yang menghubungkan antarclient, jumlah
portnya dapat disesuaikan dengan jumlah client. Modem digunakan bila
koneksi dilakukan melalui saluran telepon atau ADSL. Access Point dan
antena akan diperlukan jika koneksi Internetnya menggunakan wireless.
Panjang kabel UTP dan jumlah RJ45 disesuaikan dengan hasil pengukuran
dari setiap client ke hub/ switch dan perhitungan jumlah client. Untuk
penyatuan kabel dan RJ45, digunakan crimpping tool dan bila perlu,
gunakan LAN tester untuk mengetahui penyatuan kabel yang dilakukan
berhasil atau tidak.

Furniture yang diperlukan meliputi meja-kursi kasir (bisa sekaligus
merangkap admin) dan meja-kursi client. Fasilitas tambahan dapat
diperhitungkan, seperti printer, scanner, minuman atau makanan ringan.

Untuk anggaran belanja disarankan dibuat dengan serinci-rincinya agar
tidak ada hal-hal yang terlewatkan. Membuat laporan keuangan tentang
pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya sebaiknya dilakukan secara
benar dan teliti. Sebagai contoh rincian (perhitungan kasar) dapat
dilihat pada boks Analisis Break Even Point.

*Kabel atau wireless ?*
Kepraktisan bisa jadi bahan pertimbangan untuk koneksi Internet di
warnet. Penggunaan wireless saat ini mendominasi sebagian besar koneksi
ke warnet. Kondisi ini sudah berlangsung sejak 3-4 tahun yang lalu dan
semakin meluas sejak penggunaan frekuensi 2,4 Ghz dibebaskan dari biaya
lisensi. Meskipun demikian, penggunaan frekuensi radio ini ada
batasan-batasan teknis. Namun dalam beberapa tahun ke depan, bisa
dipastikan penggunaan wireless Internet link akan tetap menjadi
primadona kecuali terjadi perubahan biaya akses via kabel/fiber optic
yang signifikan. Sebab walau bagaimanapun, mutu akses melalui kabel atau
fiber optic lebih bagus dibanding melalui jalur wireless. Secara teknis,
ini menunjukkan kemampuan orang Indonesia dalam memanfaatkan teknologi
yang ada untuk memenuhi kebutuhan akan akses Internet yang murah dan
cepat. Untuk gambaran jelas dan detail mengenai teknologi wireless,
dapat Anda simak pada CHIP Spesial edisi WIRELESS.

Apapun pilihan untuk koneksi Internet, jangan lupakan untuk
memperhitungkan bandwith (kecepatan), biaya pengadaan, biaya koneksi dan
layanan technical support yang disediakan provider agar masalah cepat
teratasi begitu ada masalah.

Model game center lainnya adalah yang mengakomodir game yang memerlukan
akses Internet, seperti yang sangat terkenal adalah Ragnarok (biasa
disingkat RO), dan biasanya ditempatkan terpisah dengan ruangan warnet.
Anda pun dapat menjual voucher game ini untuk pemasukan tambahan.

Perlu diingat, pengadaan game center berarti mengharuskan Anda mengubah
atau memperhitungkan kembali investasi awal. Karena spesifikasi komputer
untuk game, biasanya lebih tinggi dari sekadar untuk browsing Internet.

Bila Anda memiliki dana lebih dan Anda adalah orang yang peduli serta
memiliki rasa tanggung jawab terhadap dampak keseimbangan sosial, Anda
dapat mendidik dan mencerdaskan masyarakat sekitar warnet. Caranya
antara lain dengan menyediakan e-Learning dan pelatihan cuma-cuma yang
menghasilkan konsep pencerdasan serta menyeimbangkan antara hiburan
(chatting), informasi (surfing, e-mail) dan edukasi. Website
http://warungilmu.cjb.net adalah salah satu contoh konsep pencerdasan
yang dapat diterapkan sebagai bentuk kepedulian pembelajaran di bidang IT.

*Billing*
Tarif merupakan bagian terpenting dalam billing. Kecanggihan suatu
billing ditentukan oleh bagaimana kelengkapan fasilitas serta kemudahan
proses konfigurasi dan penggunaannya, baik oleh kasir maupun pengguna
warnet. Tarif juga merupakan salah satu strategi marketing. Bila tidak
diperhitungkan dengan matang, warnet Anda dapat kalah bersaing dengan
warnet lain.

Keuntungan pemakaian program billing adalah memudahkan Anda dalam
melakukan perhitungan keuangan, pencatatan waktu lebih akurat, dan
pengawasan. Dengan begitu Anda dapat mengurangi kecurigaan terhadap
kasir, dan menjalin hubungan kemitraan dengan penyedia jasa program ini.

*Sweeping*
Aksi sweeping yang heboh dilakukan terhadap warnet pertengahan tahun
2005 oleh aparat kepolisian memberikan satu di antara dua pilihan bagi
pengusaha warnet. Menggunakan software legal dengan mengikuti aturan dan
harga yang tinggi atau beralih ke software open source-yang tentu saja
dapat digunakan dengan cuma-cuma.

Beberapa warnet responden telah mempertimbangkan untuk beralih ke OS
open source seperti Linux dan FreeBSD. Tapi, kendala yang dihadapi cukup
beralasan untuk masih menunda penggunaan OS open source tersebut.
Alasan-alasan tersebut antara lain belum terbiasanya user/ pelanggan
dalam menggunakannya walau sebenarnya kompatibilitas dan keandalannya
dapat dibilang cukup user friendly. Ada juga yang beralasan, komunitas
open source adalah komunitas yang eksklusif, dan pelit untuk berbagi
ilmu ke masyarakat pengguna komputer. Namun, ada jalan supaya OS open
source menjadi familiar yaitu dengan semakin seringnya membiasakan
masyarakat menggunakan OS open source.

Ini seperti istilah ‘apa yang lebih dulu, telur atau ayam?’ Apakah
menunggu OS open source menjadi familiar buat orang banyak atau kita
yang mem-familiarkan OS open source? Beberapa warnet diketahui telah
berani mengambil langkah untuk migrasi ke penggunaan OS open source. Ada
beberapa warnet yang sukses, namun ada juga sebagian dari mereka yang
akhirnya tutup atau berbalik menggunakan Windows keluaran Microsoft.
Namun, untuk menggunakan software legalpun dibutuhkan kocek besar dan
kantong tebal. Tidak hanya membeli sistem operasinya saja, seperti
Window XP Professional yang dijual seharga US$ 295, namun
software-software pendukung Internet lainnyapun harus dibeli dengan
harga yang cukup tinggi pula.

Mengenai tanggapan terhadap komunitas open source, Irwin Day mengatakan
bahwa sejak tahun 1998 ia menggunakan OS open source dan bergaul dengan
komunitas tersebut. Ia mengaku mendapatkan banyak manfaat dan ilmu
pengetahuan dari komunitas tersebut. Menurut kesimpulannya bahwa
komunitas open source sama sekali tidak pelit. Yang perlu diperhatikan
adalah komunitas open source punya budaya yang berbeda dengan komunitas
lainnya. Oleh karena itu, diperlukan adaptasi dengan budaya tersebut
dulu jika kita ingin bisa diterima dengan baik dan mendapatkan manfaat
dari bergabung dengan komunitas tersebut.

AWARI (www.awari.or.id atau mailing listnya:
http://groups.yahoo.com/group/ asosiasi-warnet) telah meminta penyedia
software legal, dalam hal ini Microsoft, untuk memberikan harga khusus
untuk Indonesia. Pihak Microsoft membuka pintu bagi terciptanya kerja
sama antara Microsoft dan Awari, namun dengan skema bisnis yang jelas
dan tuntutan yang tidak berlebihan. Microsoft akan membantu warnet dalam
penggunaan software legal, asalkan bisa menghasilkan nilai tambah bagi
kedua industri tersebut.

Namun, Awari tidak mengkampanyekan OS semata, tapi juga mengkampanyekan
Legalitas Peranti Lunak yang digunakan di warnet. Setiap saat Awari
memberikan edukasi ke warnet-warnet melalui milis mengenai pentingnya
menggunakan peranti lunak legal guna menghindari “gangguan” dalam
berbisnis warnet. Dalam kampanye tersebut termasuk di antaranya
mempelajari bentuk-bentuk lisensi yang ada di peranti lunak yang sering
digunakan di warnet. Beberapa diantaranya ternyata tidak memenuhi syarat
untuk digunakan sehingga direkomendasikan untuk menggunakan peranti
lunak lainnya.

Awari pun menyayangkan masih adanya pihak-pihak warnet yang merasa bisa
berkelit menghadapi aturan legalitas perangkat lunak. Awari sendiri
sikapnya jelas: legalkan perangkat lunak di warnet (bukan hanya OS
saja). Bagi warnet yang masih bertahan dengan peranti lunak bajakan,
Awari mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan itu melanggar hukum dan
setiap saat usahanya terancam untuk diberhentikan oleh aparat. Sampai
saat ini, sweeping HAKI masih berlangsung secara teratur. Hari ini lolos
bukan jaminan besok lolos lagi!

*Prospek*
Tarif akses data dari penyelenggaraan jaringan dan jasa Internet yang
lebih rendah; meningkatnya kebutuhan akses bagi kalangan yang tidak
memiliki sarana akses Internet di rumah, kantor, atau sekolah serta
dukungan regulasi yang lebih kondusif memungkinkan usaha warnet
mengalami pertumbuhan yang baik dan memiliki prospek yang bagus ke
depannya. Namun, perlu digarisbawahi bahwa prospek warnet juga
bergantung pada pengelola warnet tersebut, mau diarahkan ke mana
warnetnya. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda dapat mengintip
bocorannya di website blog Irwin Day,

*Faktor Sensitif : Dengan harga yang bersaing dijamin warnet Anda ramai
dikunjungi.*

**

   1. Berikut adalah tips bagaimana mengelola warnet agar dapat bertahan
      “hidup” dan profitable:
   2. Pilih lokasi yang strategis, seperti di dekat area kampus, sekolah
      atau pinggir jalan raya.
   3. Usahakan menggunakan PC bermultimedia.
   4. Tambahkan fasilitas penunjang seperti printer, scanner, serta
      makanan dan minuman ringan.
   5. Pastikan kemudahan fleksibilitas penggunaan penunjang untuk
      transfer data, seperti tersedianya floppy disk, USB, CD/DVD-ROM.
      Namun, tidak semua warnet memberikan semua fasilitas ini mengingat
      mudahnya penyebaran virus dari satu media ke media lainnya.
   6. Kalau ada dana lebih, akan lebih baik warnet dilengkapi dengan
      webcam, head set, printer, dan fasilitas untuk cetak foto dari
      kamera digital atau ponsel.
   7. Selain warnet, jika dana terbatas, sediakan juga rental komputer.
      Dapat dipastikan bila musim skripsi dan tugas-tugas tiba, Anda
      bisa menghasilkan income yang cukup baik.
   8. Utamakan kenyamanan pelanggan dengan memperhatikan sirkulasi udara
      yang baik (AC yang cukup dingin atau kipas angin yang berfungsi
      dengan baik) dan ruang tunggu yang layak.
   9. Selalu pelihara dan update teknologi komputer yang ada di warnet.
      User akan malas bila memakai komputer tua dengan kecepatan yang
      lambat. Jangan lupa untuk menggunakan UPS.
  10. Pekerjakan karyawan (kasir, admin atau operator) yang ramah, paham
      dengan troubleshooting, mau mengajari pelanggan-pelanggan baru,
      dan dapat memberikan pelayanan yang baik.
  11. Sediakan toilet yang bersih.

Untuk menghitung modal membuka warnet berdasarkan biaya per PC.
Aneh-nya, tidak ada yang bertanya berapa biaya per PC investasi di
warnet, yang banyak adalah: jika saya buka warnet dengan “n” pc berapa
biayanya?

Nah, supaya tidak berlama-lama. Investasi membuka warnet adalah
diseputaran Rp 7 juta/pc sampai Rp 10 juta/pc. Angka ini akan
menyesuaikan diri dengan lokasi warnet. Di kota besar bisa jadi angka Rp
10juta/pc menjadi umum sementara kalau di kota kecil bisa jadi Rp
7juta/pc masih cocok. Sehingga, jika ingin membuka warnet dengan 10 PC
misalnya, maka dibutuhkan modal antara Rp 70 juta sampai Rp 100 juta.

Cara membuat server sederhana untuk warnet dengan Mikrotik
Biasanya kalo’ kita udah berhubungan yang server, wah pasti ruwet dan
segala macam.Mngkin ruwet diakibatkan karena banyaknya kabel2 UTP yang
tidak beraturan sehingga mau utek2 server jadi males alias ruwet…oh ya
badi admin , teknisi ..atau mungkin ibu2 yang baru buka warnet .biasanya
sulit menentukan ntuk servernya gimana dan segala macam. Bahan yang
perlu disiapkan antara lain:

   1. Koneksi Internet .tererah mau sapidi mau ISP .pkonya catat IP yang
      dapat
   2. Ingat IP ya,kalo speedy pasti ip private dari modem adsl karena
      udah di nat kal ISP tergantung koneksi yang anda ambil
   3. 2 Siung Ethernet card ( satu dari ISP /modem SPeedy ) dan Satunya
      arah ke HUB (Lokal)

Cara membuat :

    * Setelaha anda mengaduk atau install mikrotik asumsi saya pakai 2
      Sieng ethernet atau 2 terserah ,masuk dan login seperti
      biasa<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter.gif>

Masuk bagian interface maka akan tampil sbb
<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter1.gif>
D situ ada 3 Interface. Ada Telkom,International dan Local..t bisa
diberi nama biar nggak bingung saja nentuinnya
<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter3.jpg> Itu Bisa
di lihat ada IP dari Speedy dan IP Local yang kita buat
Oh ya jangan lupa ping masing ke Gateway atau isi gateway ke gateway IP
Ethernet Speedy , letaknya anda di
<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter3.gif> sebelah
kanan gambar itu
kalau sudah pakai ping untuk ngetes apa jaringan kita baik arah ke
Speedy atau ke local sambung atau tidak ,dan tool nya udah sedia di
mikrotik sebelah kiri Tool–Ping–Masukkan ip yang dituju
Kalau sudajh ini langkah terakhir yaitu mauquerade..ya kira2 di NAT ,
share dll ,,Masuk ke
bagian<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter41.gif>
IP–Firewall–Pilih NAT— Out Interface ke Ethernet Arah Speedy –Setelah
itu pilih Tab Action –Pilih Masquerade…
<http://www.kuebasah.com/wp-content/uploads/2008/05/inter5.gif><http://www.kuebasah.com/membuat-server-warnet-dengan-mikrotik.html>
Kalau sudah sampai sini udah dech Server Interet sederhana udah jadi
pakai mikrotik …Selamat mencoba
<http://www.kuebasah.com/membuat-server-warnet-dengan-mikrotik.html>
*Update :di sini ..soalnya gambar ini udah nggak tahu rimbanya *
<http://www.kuebasah.com/membuat-server-warnet-dengan-mikrotik.html>


Adapun peralatan dan syarat yang harus kita penuhi antara lain:

   1. Router/AP Wi-Fi (Referensi hardware bisa dilihat di
      http://www.alnect.net/product.php?/4/20/29/Networking/Wi-Fi_Connection/Wi-Fi_AP_&_Router/bylprice).
   2. Koneksi internet (Bisa dari beragam ISP yang tersedia di daerah
      masing-masing, bisa juga menggunakan provider GSM/CDMA)
   3. Sebuah PC sebagai server (Optional, khusus untuk Wi-Fi yang
      berbasis komersial/berbayar)
   4. Sedikit pengetahuan tentang jaringan.

Dalam artikel ini saya akan memberikan penjelasan secukupnya tentang
membangun jaringan wi-fi di jaringan warnet yang sudah tersedia
sebelumnya. Topologi ini bisa di adopsi untuk semua jenis topologi
jaringan tergantung kebutuhan dan kegunaannya. Jadi kalau ada yang
bilang dengan mengikuti artikel ini akan menyulitkan dalam aplikasi
orang tersebut adalah orang *GOBLOG*.

Kebetulan di warnet saya sudah tersedia jaringan LAN NETWORK yang
melayani kebutuhan akses internet dengan media berbasis kabel. Karena
perkembangan jaman sekarang jaringan model FIX ini sangat kurang
kompeten sehingga mau tidak mau saya harus membangun jaringan hotspot
TANPA merusak/mengganggu jaringan warnet yang sudah ada. Adapun topologi
jaringannya adalah sebagai berikut:

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/topologi-jaringan.jpg><http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/topologi-jaringan.jpg>

Semoga paham tentang topologi di atas, sekarang akan kita mulai untuk
membangun jaringan sebenarnya. Saya akan menjelaskan dengan sample IP
sehingga kalau mau mengikuti harap mengikuti jaringan kalian sendiri.

Langkah pertama belilah salah satu peralatan untuk Router/AP wi-fi ini
(kalau bisa di tempat referensi karena bagus pelayanannya). Langkah
kedua asumsikan bahwa kalian telah mempunyai akses internet (dalam
sample ini saya menggunakan telkomspeedy). Langkah ketiga aturlah
jaringan kalian menurut topologi yang sesuai dengan jaringan masing-masing.

*SAMPLE*:

   1. Router/Modem saya menggunakan IP 192.168.1.1
   2. Router/AP Wi-fi Saya menggunakan IP 192.168.1.3 dengan gateway
      192.168.2
   3. Server/Billing saya menggunakan 2 NIC yang pertama IP 192.168.1.2
      dengan gateway 192.168.1.1, yang kedua IP 192.168.1.254 dengan
      gateway 192.168.1.1 (Asumsikan kedua NIC mempunyai akses internet
      karena untuk HotSpot berbasis komersial/berbayar membutuhkan
      sebuah gateway komputer sebagai pencatat billing, begitu juga
      untuk jaringan lan membutuhkan billing untuk warnet)
   4. Client 1 sampai dengan 10 menggunakan IP Static mulai dari
      192.168.1.4 – 192.168.14 dengan gateway 192.168.1.1 (IP billing
      192.168.1.254)
   5. Client A, PSP, dan Handphone menggunakan DHCP server dari IP
      192.168.1.99 dengan range IP mulai dari 192.168.1.15 –
      192.168.1.253 (IP billing 192.168.1.2)

Langkah keempat, setelah jaringan kalian asumsikan benar dan berfungsi
dengan benar sebenarnya jaringan HotSpot dan warnet sudah siap. Tinggal
kalian melakukan setting DHCP server di router/AP Wi-Fi contohnya
seperti ini:

*SAMPLE*:<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/DHCP-setting.jpg>

Gambar di atas di asumsikan DHCP server akan memberikan IP secara
otomatis jika ada client yang terhubung dari range 192.168.1.100 –
192.168.1.199 Setingan gateway dan DNS sebenarnya bisa saja di kosongkan
tapi kalau ada yang terkendala dengan koneksi internet setelah terhubung
coba di sesuaikan dengan setting jaringan masing-masing.

Langkah kelima hotspot kalian sudah siap untuk digunakan oleh orang umum.

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/sinyal-hotspot1.jpg>

Untuk yang menginginkan keamanan lebih bisa mencoba menerapkan teknik
firewall yang ada, defaultnya router/AP wi-fi yang saya beli kemarin
sudah menyediakan fasilitas keamanan yang baik seperti contohnya
proteksi IP, proteksi MAC, dan manajemen block domain. Meskipun tidak
100% aman dengan menggunakan fasilitas ini keamanan hotspot akan lebih
satu tingkat di atas hotspot yang terbuka untuk umum.

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/router-firewall.jpg>

Untuk yang ingin lebih aman lagi di atas satu tingkat bisa menerapkan
wireless security menggunakan WPA-PSK atau WPA2-PSK, setting ini akan
menyebabkan client yang ingin terhubung ke hotspot harus memasukkan
password. bisa juga menggunakan MAC filter, atau fasilitas binding IP/MAC.

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/wireless-security.jpg>

Khusus untuk hotspot komersial/berbayar ada baiknya kita membuka sampai
lebih dalam lagi tentang billing. Untuk billing warnet mungkin tidak
akan menemui kendala karena saya yakin sudah paham rata-rata. Khusus
untuk billing HotSpot ini karena program-nya masih terbatas akan saya
coba jelaskan dengan billing Antamedia HotSpot.

Topologi jaringan yang di anjurkan Antamedia HotSpot ada 3 yaitu bisa
kalian lihat sendiri di Topologi 1
<http://www.antamedia.com/manuals/hotspot/topology1.htm>, Topologi 2
<http://www.antamedia.com/manuals/hotspot/topology2.htm>, dan Topologi 3
<http://www.antamedia.com/manuals/hotspot/topology3.htm>. Semua topologi
memiliki kelebihan dan kekurangan serta banyaknya jumlah client yang
bisa di layani jadi sebaiknya kalian baca dan pahami dengan benar
sebelum membangun toplogi.

Dalam *SAMPLE* nyata penggunaan topologi saya di atas jaringan saya
mampu melayani kurang lebih 150 client. Seting billing Antamedia
terbilang cukup mudah saya menggunakan NIC 192.168.1.2 sebagai gateway
HotSpot. Dalam percobaan dalam realita nyata saya tidak menemui kendala
berarti, kedua jaringan saling berhubungan dan berfungsi dengan baik.

Dalam percobaan biling ternyata saya menemukan ada sedikit bug/error
dari billing antamedia ini sebenarnya tidak terlalu mengganggu, tapi
rasanya tidak etis kalau saya bocorkan ke orang umum karena bisa
merugikan banyak pihak terutama pihak penjual akses. Billing antamedia
akan langsung melakukan /redirection/ apabila user yang terhubung ke
dalam jaringan mencoba mengakses internet.

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/billing-hotspot.jpg>

<http://id.istanto.net/wp-content/uploads/2010/02/billing-hotspot-2.jpg>

Kalau seandainya apabila ada yang mengalami kesulitan dalam pembangunan
jaringan HotSpot + Warnet + Billing saya bersedia membantu setup
jaringan kecil dengan biaya Rp 5.000.000 khusus untuk jaringan besar
Office/Mall/Universitas biayanya Rp 30.000.000 (bukan promosi, ilmu itu
mahal).

Semoga artikel ini memberikan pencerahan, kalau masih nggak mengerti
memang kalian *GOBLOG*!

Harga 2nd alat warnet :
Dijual 6 set perangkat komputer buat warnet, bisa langsung buka warnet,
ini spesifikasinya gan :
2 unit PC Proseccor. Intel P4 2,4; Motherboard Extreme 945; Ram 1 GB DDR
2 PC 6400; Hdd 160GB Seagate Sata; Case Power Up Basic; Keyboard + mouse
optic
4 unit PC P4 2,4; Ram 512 MB; Hdd 40 GB; VGA Onboard; casing; Keyboard +
mouse optic
6 unit LCD Polysonic 15”
6 unit Stabilizer Phoenix
1 unit Modem ADSL D-Link 526
1 switch D-Link 8 P
1 switch TP-Link 6 P
Bonus kabel LAN 6 buah + 3-6 m
Harga total 10,5jt gan.. (nego tipis)
Dijual juga 6 buah meja komputer, 2 buah meja kasir, 6 panggung tinggi
10 cm, sekat kayu untuk 6 unit, harganya 1jt, (nego tipis)
Minat serius Hub 08997926263 , kopo- bandung

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda